Senin, 29 September 2014

AYAH

# ketika aku lahir, kelahiran ku paling mahal biayanya di banding ke 3 saudara ku lainnya.

# Ketika usia ku 1 tahun, aku pernah sakit keras. mengakibatkan ku harus dirawat di rumah sakit. Ayah ingin meminjam uang dengan Bos kerjanya sebesar 1 juta rupiah untuk biaya rumah sakit. Namun sang bos hanya memberikannya 500 ribu rupiah. karena perkara itupun Ayah berhenti bekerja, karena kecewa dengan bosnya.

# Ketika usiaku menginjak 5 tahun. Aku ingat betul Ayah memanggilku yang sedang main di depan teras rumah. Ayah memberiku mainan telpon-telponan :). Yang kusadari sekarang Ketika usiaku itu Usaha Fotokopian Ayah tutup karena bangkrut.

# Ketika aku menginjak Usia 6 tahun. aku mulai masuk Sekolah Dasar, ke 3 saudaraku lainnya malah sudah masuk SMP dan SMA. Ayah tak lagi kerja, yang Ayah lakukan adalah Bersama Ibu buka warung didepan rumah. demi menyekolahkan, memberi makan dan membelikan pakaian buat kami berempat.

# Ketika aku berusia 8 tahun, Mulai terjadi Inflasi dinegara ku. Yah...1998 krisis moneter melanda Indonesia. Betapa sulitnya keuangan waktu itu. Bukan hanya Ayah ku...tapi Ayah-ayah lainnyapun menjerit. Ayah tak mampu lagi membiayai Sekolah kami berempat sebenarnya. Namun Ibuku tetap memberikan semangat mendampingi. Warung depan rumahpun bertambah dengan berjualan Nasi Uduk. Tapi itu hanya cukup untuk biaya ke 3 saudaraku. Apakah aku harus berhenti sekolah. Tidak....Ayahku akhirnya menemui kepalah sekolah di SD tempat ku sekolah. Ayah memohon bantuan agar aku tetap bisa sekolah, akhirnya Ayah di angkat menjadi bendahara sekolah. Dan upahnya aku bisa sekolah gratis sampai tamat SD.

# Ketika aku berusia 12 tahun, aku masuk SMP. Lagi-lagi beasiswa tak mampu menyelamatkan ku. Namun biaya buku masih mengintai. Aku ingat betul, ketika itu aku pernah menangis di ruangan guru, karena nunggak biaya buku. Jika tidak di bayar aku tak bisa ikut ujian. Ayah memutar otak untuk membayarnya.

# Ketika aku berusia 15 tahun, aku masuk SMA swasta karena aku tak lulus masuk SMK yang aku idam-idamkan. Entah kenapa padahal nilaiku mencukupi, mungkin gak ada orang dalam kali yah...aahh sudahlah jangan su'uzon. Yang pasti biaya Sekolah Swasta lebih besar di banding negeri. Tapi Alhamdulillah ketika itu Kakak perempuan ku yang kedua sudah kerja jadi PNS. Beliaulah yang banyak membantu biaya. Aku juga di bantu beasiswa kurang mampu.

# Ketika Aku berusia 18 tahun, Aku mulai masuk kuliah. Aku memilih Politeknik sebagai tempat kuliah ku. setelah dalam penjaringan rbuan calon mahasiswa nama ku lulus di jurusan Teknik Sipil. Lagi-lagi Ayah dan kakak perempuan ku memutar otak mencari uang untuk biaya masuk aku kuliah. 5 juta rupiah saat itu aku ingat betul.

# Ketika aku lulus tahun 2010 ketika itu, Sebuah senyum indah dari wajah sang Ayah terukir melihat ku memakai Toga. :)

Ayah.....sebuah pengorbanan hebat selama 20 tahunan beliau membesarkan dan mendidik ku dan ke 3 saudara ku lainnya. Sekarang aku lebih memilih berwirausaha....aku ingin punya uang lebih besar, dibanding aku menjadi karyawan...karena niat ku Ingin menghajikan Ayah, Ibu dan Saudara-saudara ku....

Inilah Ayah ku...dan segala pengorbanannya :)