Berbagi Cerita Fiksi, Kisah Nyata, Dakwah, Komedi, Tips dan Curhat-curhatan.....yang pasti Asli Buatan Gue...!!!
Rabu, 29 Mei 2013
Jangan Mau Dibodohi Cinta Ala Hollywood
Hidup emang kadang tak seindah Sinetron Cinta Fitri ataupun syair romantis dalam lagu-lagu cinta. Kesedihan, kegundahan serta isak tangis juga salah satu mata rantai kehidupan yang mungkin saja terjadi. Hati yang ingin merajut masa depan bersama, retak dan hancur menjadi serpihan, laksana butir pasir tersapu gelombang pantai.
Dunia serasa kiamat, langit runtuh, dan bumi amblas kalau patah hati. Kata Arjuna Si Pencari Cinta, hidup tanpa cinta si doi bagaikan malam tanpa bintang, cinta tanpa sambut bagai panas tanpa hujan. Hidup terasa hampa, kosong dan gamang. Lagu cintapun berubah menjadi lagu patah hati, 'Patah hatiku jadinya / Merana berputus asa / Merindukan dikau yang tiada / Terbayang setiap masa', hiks... hiks... hiks... sedih syekalee...
Dunia Liberalisme, dan kapitalisme memang membodohi generasi muda dengan Cerita2 Cinta sehidup semati, Mulai dari Romeo dan Juliet, Titanic, atau Beauty And The Beast. Wal hasil mereka mampu meracuni generasi Islam yang jauh dari Al-Qur'an dan menjunjung tinggi Cinta ala Hollywood (Seks bebas).
Sedangkan Cerita2 Islam yang memberikan Cinta sesungguhnya dalam Pernikahan malah di anggap kuno dan ketinggalan zaman, padahal mereka merajutnya dengan Nilai-nilai Luruh Cinta Hakiki. Lihat Lah Cinta Muhammad kepada Khadijah, Cinta nabi Yusuf dan Zulaikha, Cinta Nabi Ibrahim dan Siti Hajar, Cinta nabi Adam juga Hawa. Bersatu karena Allah dan untuk Memperjuangkan Agama Allah.
Bukankah hidup ini pun masih indah dengan banyak sahabat-sahabat tercinta, orangtua terkasih yang selalu melimpahkan sayang tanpa ujung kepada kita dan Sang Pemilik Jiwa yang penuh dengan cintanya. Serta masih banyak kebaikan yang bisa kita lakukan kepada orang lain hingga kita tiba pada umur yang emang telah ditentukan-Nya, bukankah sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar